
·
·
·
· Semakin baik
pengelolaan transportasi publik,
diharapkan bisa mengurangi angka kemacetan. Jakarta
sebagai salah satu kota yang paling sering macet di Indonesia pun memang harus
berbenah, salah satunya dalam hal transportasi publik. Bicara transportasi
publik ada jenis transportasi yang murah meriah, nyaman dan anti macet yaitu
KRL. KRL Commuter Line atau yang dulu dikenal sebagai KRL Jabotabek merupakan
jalur kereta rel listrik yang dioperasikan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek,
anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia
KRL saat ini menjadi
transportasi publik idola bagi banyak warga Jakarta. Tapi jangan salah,
transportasi yang telah beroperasi di wilayah Jakarta sejak tahun 1976 ini
dulunya amburadul nggak karuan. Namun setelah ada reformasi orang-orang di PT
KAI, KRL pun mulai dibenahi dan perbaikannya pun sungguh luar biasa. Kereta
yang kini melayani rute komuter di wilayah DKI Jakarta, Kota Depok, Kota Bogor,
Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, dan Kota
Tangerang Selatan ini, sekarang sangat-sangat berbeda dengan dulunya.
Salah seorang
fotografer Trie Haryanto menujukkan betapa ngeri, sadis dan nekatnya orang
zaman dulu jika ingin naik KRL. Kepada brilio.net, Minggu (12/3)
Trie mengatakan bahwa naik KRL waktu itu menjadi pengalaman yang mengerikan.
"Saat itu, naik KRL Ekonomi adalah sesuatu yang: sangar, sadis, dan
nekat!".
Namun sekarang KRL
sudah berubah, berikut 8 foto perbandingan yang menunjukkan bagaimana
drastisnya perubahan KRL dulu & sekarang.
1. Dulu penumpang ada
yang di atap kereta dan ruang masinis. Bahaya sekali.

2. Stasiun berantakan
tak ada yang menata namun kini telah steril dari pejalan kaki.

3. KRL dulu ada
pedagang asongan ada pula atraksi monyet di dalam gerbongnya, kini bersih dan
nyaman.

4. Orang bisa
sembarangan masuk membawa apa saja, namun kini telah ada petugas yang menjaga
semuanya.

5. Orang masuk KRL
dulu rebutan tanpa aturan. Kini sudah lebih manusiawi dan nyaman.

6. Lihat betapa
bahayanya penumpang naik KRL zaman dulu. Kini sudah semua harus di dalam
kereta.

7. Jatuh taruhannya
adalah nyawa, luar biasa nekatnya. Kini sudah bersih dari penumpang sembrono.

8. Berdesak-desakkan
tak karuan. Kini selama beroperasi selalu dijaga ratusan personil keamanan
kereta yang ramah namun tegas.
